Tuesday, February 15, 2011

Mempertanyakan Kepemimpinan Umar Bin Khattab RA

Umar bin Khattab dipilih diantara banyak sahabat oleh Jamaatul muslimin dan juga khulafaturrasul Abu Bakar RA. Dalam perjalanan kepemimpinannya Umar bin Khattab RA banyak mendapatkan dirinya lemah dalam memimpin bahkan dipertanyakan akan kepemimpinannya.


1345016690617190204

Kisah tersebut terlihat jelas pada Film Omar bin Khattab RA yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta (MNC TV) pada pukul 04.00 WIB.

Pagi ini serial Omar bin Khattab RA mengisahkan begitu kompleknya permasalahan dan begitu bijaksananya Omar RA dalam menjalankan kepemimpinannya.

Omar RA seketika marah saat dipanggil dengan panggilan “Ya Amirrul Mu’minin” padahal sebelumnya belum ada panggilan itu. Namun sahabatnya memberikan penjelasan bahwa kami ini adalah jamaah orang-orang mukmin dan Anda adalah pemimpinnya, dan di iyakan oleh Ali RA yang juga ada di situ. Dan sahabatnya berkata kembali bahwa tidak mungkin kami memanggil Anda Omar dengan khalifah khalifaturrasul. Dan Omar RA mendengar hal tersebut dengan senang hati kemudian menerimanya, dan akhirnya semua memanggil beliau dengan Amirul Mukminin.


Sekilas tentang Abu Bakar RA yang di saat menggantikan Rasul Muhammad SAW dalam serial ini mendapatkan panggilan Khalifaturrasul.



Kembali kepada Omar RA, di saat kepercayaan dirinya masih belum kuat menerima amanah itu datang berita bahwa pasukan kaum muslimin menang dalam peperangan melawan Romawi di Syam.


Namun di dalam keluarganya sendiri ternyata Omar mendapatkan pertentangan dalam kedudukannya sebagai Amirul Mukminin dalam metode Beliau RA memimpin jamaah mukminin.


Istri Beliau RA mengatakan kepada beliau bahwa sebaiknya Omar menerima zakat dari baitul mall karena setelah menjabat sebagai Amirul Mukminin Beliau tidak lagi berdagang, dan keluarga merasakan kekurangan untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu Beliau juga sempat menahan istrinya agar sholat di rumah, namun istrinya mengingatkan bahwa Rasul Muhammad saw tidak pernah melarang wanita sholat berjamaah di masjid, serta istrinya mengatakan ingin mendengar khotbah/ceramah Omar setelah sholat.


Begitu romantisnya kehidupan rumah tangga Omar yang banyak dikenal berpendirian keras, namun beliau juga bijaksana. Beliau RA akan bertanya kepada jamaah mukmin apakah beliau boleh menerima zakat atau tidak dan beliau menerima istrinya dan wanita sholat berjamaah di masjid. Dan memberikan jawaban kepada istrinya, sebaiknya jamaah datang lebih dulu dari pada imamnya, saat istrinya bertanya “siapakah yang berangkat lebih dulu ke masjid?”.


Setelah bermusyawarah dengan sahabatnya serta kaum mukminin atas permintaan beliau RA, beliau akan menerima zakat dari baitul mall 2 potong jubah untuknya setiap tahunnya dan kecukupan untuk kebutuhan keluarganya.

Sehingga saat istrinya bertanya “Baju ini lagi yang Anda pakai ya Amirul Mukminin” Beliau RA menjawab: “ini masih baik dan saya hanya meminta 2 potong jubah untuk saya”. Dan istrinya mengatakan agar Omar meminta tambah namun Omar ra melarangnya, bahwa beliau RA tidak akan meminta tambah dari baitul mall akan pakaiannya.

hmmmm… are you like that leaders? are you know about leadership be right leaders? i don’t see you All Indonesian Leaders was know a leadership with right. This was prerogative for me to said that. So if you not agree tell with me what was you did with your job be a leader!


hehehe sedikit belajar bahasa Inggris, karena banyak para pemimpin atau lebih tepatnya yang menjuluki dirinya sebagai pemimpin sudah pintar bahasa Inggris agar mereka luas pergaulannya dan bisa menjadi pemimpin dunia.

Kembali ke kisah Omar RA, saat-saat kepemimpinan beliau pasarpun berubah dengan sistem terkontrol agar pedagang yang berdagang benar-benar dari orang-orang yang punya ilmu berdagang, tahu dan paham halal serta haramnya atas aktivitas perdagangan. Dengan adanya sistem kontrol yang Omar RA berlakukan maka Omar menunjuk sahabatnya yang cakap dalam urusan dagang agar memantau halal dan haram setiap transaksi perdagangan umat mukmin.

Sedangkan berita untuk peperangan melawan Romawi dan Persia beliau dengan bijaksana mengganti Khalid Bin Walid dengan Musailamah. Hal ini untuk menguatkan hati umat mukmin bahwa peperangan yang sudah dimenangkan bukan karena kepandaian Khalid bin Walid namun karena ridho ALLAH SWT. Dan Khalid menerima keputusan itu dengan ikhlas, karena beliau berperang di jalan ALLAH SWT baik sebagai komandan ataupun bukan komandan. Dan menjawab hal itu Musailamah yang menggantikan Khalid RA mengatakan bahwa Anda akan tetap ada di sisi kami dengan strategi yang Anda punya dan kami akan menjalankannya untuk peperangan ini.

hmmmm Are you JENDERAL?

hah lelah:D kalaupun burung berkicau masih enak di dengar bahkan laku untuk di jual. Namun ALLAH SWT juga mengingatkan bahwa janganlah lelah, karena ALLAH SWT akan menilaimu. CEMUNGUUUUUT :D

hehehe iklan dikit tu, sekarang kembali kisah selanjutnya yang begitu memberikan kesan yang dalam.

Saat Omar berjalan kaki berkunjung ke peternakan kaum mukminin milik kaum mukminin di bawah kepemimpinannya, beliau merasa lelah, dan melihat anak kecil naik keledai, dan beliau RA menghentikannya dan minta untuk naik di belakangnya. Anak yang kira2 berumur belasan tahun itu kemudian turun dari keledainya dan mempersilahkan agar Omar RA naik ke atas keledainya, “Apakah pantas Amirul Mukminin duduk dibelakang saya naik keledai saya” Omar menjawab dengan tegas, “Naiklah aku naik dibelakangmu”. Akhirnya anak itupun mengikuti nasihat Omar RA. Dan mereka sampai di kebun Kurma dekat peternakan dan berpisah di situ. Dan sang anak kembali berkata bahwa akan menunggu beliau hingga selesai urusannya, namun beliau RA tidak menerimanya.

Pada waktu selanjutnya keduanya kembali bertemu sedangkan anak itu sedang mengambil buah kurma yang jatuh dari pohonnya sedangkan teman2 anak itu melempari buah kurma yang masih ada di pohon.

Kemudian Omar mendekatinya, dan anak2 yang melempari buah kurma berlarian melihat kedatangan Omar, sedangkan anak itu masih mengambil hanya buah yang jatuh dari pohon kurma dan dia kumpulkan dengan baju gamisnya yang dia singkapkan ke atas (digembol: bahasa jawa). Anak itu berkata kepada Umar bahwa dia hanya mengambil yang jatuh dari pohonnya tidak melempari dengan batu, kemudian Omar mengambil se biji dan dilihatnya, beliau RA berkata kamu benar.

Kemudian anak itu berkata bahwa anak2 yang tadi akan mengambil kurmanya, kemudian Omar berkata dekatlah denganku dan diantarlah anak itu sampai rumahnya.

Are you Indonesian leaders be right in the leadership?

I will answer no way, Indonesia leaders not like that, it’s true!:D We Hope Indonesia leaders next after 2014 will like Omar ra, insyaALLAH . aamiin

http://shahid.mbc.net/media/video/30098/ عمر_الحلقة_17
muthofarhadi