Saturday, February 26, 2011

Peradaban Islam di Era Safawi (3-habis)

Peradaban Islam di Era Safawi (1)

Masjid e-Shah di Isfahan, Iran, merupakan salah satu bukti puncak kegemilangan arsitektur Safawi.
Kebijakan pemusatan ekonomi juga dilakukan di lingkungan rumah tangga raja, yakni dengan mengembangkan sejumlah bengkel kerja yang dipimpin oleh seorang yang disebut buyutat-i khashsha-yi syarifa.

Bengkel kerja ini menghasilkan barang-barang seperti tekstil dan karpet, yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan istana, tetapi juga kepentingan ekspor ke Eropa dan India.

Hasil barang dagangan ekspor ini masuk ke kas istana. Dalam kaitan dengan perekonomian modern, bengkel kerja tersebut dapat dibandingkan dengan lembaga industri kerajinan.

Kebijakan pemusatan ekonomi ini semakin ditingkatkan oleh para penguasa Kerajaan Safawi setelah Syah Abbas I.

Pada masa pemerintahan Syah Safi (1038-1052 H/1629-1642 M), misalnya, Provinsi Qazvin, Jilan, Mazandaran, Yazd, Kirman, Khurasan, dan Azerbaijan dikendalikan dari pusat, walaupun pada masa perang dikembalikan kepada pemerintahan provinsi.

Masa pemerintahan Syah Abbas I juga ditandai dengan kemajuan dalam bidang pemikiran tasawuf. Kemajuan di bidang tasawuf ini ditandai dengan berkembangnya filsafat ketuhanan (al-Hikmah al-Ilahiyyah, yang kemudian terkenal dengan sebutan filsafat pencerahan (isyraqi) atau aliran Isfahan.

Namun, kemajuan dalam bidang politik, ekonomi, dan keagamaan yang dicapai pada masa Syah Abbas I ini tidak berhasil dipertahankan oleh penggantinya, yaitu cucunya Syah Safi. Ia terkenal tak saja karena tidak cakap memimpin kerajaan, tetapi juga perhatiannya sangat kecil terhadap persoalan politik pemerintahan.


Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya