Wednesday, February 2, 2011

Storage NetApp Bantu CERN Temukan "Partikel Tuhan"

"Informasi yang dicari ada dalam lautan daya, seperti jarum di jerami"

Kantor pusat NetApp
Kantor pusat NetApp (summerseas.com)
Kerja keras ribuan ilmuwan Center for Nuclear Research (CERN) di Jenewa, Swiss terbayar pada Rabu 4 Juli 2012 lalu. Saat partikel baru yang 99,999% konsisten dengan apa yang selama ini mereka cari: Higgs Boson atau "partikel Tuhan", yang diyakini bisa menyibak rahasia jagat raya.

Proses pencarian partikel itu sama sekali tak mudah. Sebuah penelitian kolosal yang melibatkan 3.000 ilmuwan dari 40 negara itu harus mengumpulkan data yang luar biasa besar dari triliunan tubrukan proton yang terjadi di empat titik Large Hadron Collider (LHC) milik CERN, akselelator paling hebat sejagat.

Dalam proses itulah, Agile Data Infrastructure, seperti pondasi storage NetApp, berperan. Yakni, meningkatkan kemampuan CERN untuk pengelolaan pencarian dan data yang lebih efektif (intelligent), mencapai operasional tanpa gangguan (immortal), dan berkembang tanpa batas untuk memenuhi kebutuhan riset partikel berkelanjutan (infinite).

“Informasi yang kami cari berada dalam lautan daya yang setara dengan mencari sebuah jarum di dalam 20 juta jerami," kata  Tony Cass, Databases Services Group Leader, IT department, CERN, dalam rilis yang diterima VIVAnews, Jumat 28 September 2012.

Dia menambahkan, untuk itulah diperlukan sebuah infrastruktur IT yang bisa menyimpan dan mengelola jumlah data yang luar biasa dan bisa diakses kapan saja. "Database Oracle yang berjalan di atas storage NetApp adalah elemen penting dari infrastruktur ini," tambah Tony Cass.

Lantas, bagaimana Storage NetApp membantu kerja CERN?

CERN memanfaatkan teknologi NetApp sejak tahun 2006. Untuk diketahui, percobaan di LHC menciptakan 600 juta tubrukan per detik, dengan jumlah data mentah sebesar 1 juta GB/detik. Jumlah data yang besar ini harus didistribusikan ke para peneliti untuk dianalisa di 140 pusat komputasi di 35 negara berbeda.

Selain NetApp, CERN memanfaatkan Database Oracle sebagai pendukung LHC dan bergantung pada NetApp untuk menyimpan data di Database Oracle, salah satunya memiliki 4,1 triliun baris data. Data operasional ini bisa mencapai lebih dari 50TB per tahun dan diandalkan para peneliti untuk menyimpan berbagai catatan pengukuran dan instrumentasi yang diperlukan untuk kalibrasi pengujian.

CERN juga menggunakan teknologi NetApp Flash Cache untuk meningkatkan kinerja keseluruhan dan mengurangi besarnya data center hingga setengahnya. Hasilnya, CERN mampu meningkatkan efisiensi keseluruhan dan secara efektif mengelola operasional TI-nya dengan sumber-sumber dayanya.

"Pekerjaan CERN sangat membuat kagum. Maksud saya, riset yang mereka lakukan menjawab banyak pertanyaan tentang jagat raya dan hampir mustahil untuk dimengerti. CERN sangat bersandar pada teknologi untuk membantu riset mereka, sehingga mereka merupakan contoh yang sempurna untuk bagaimana pentingnya membangun infrastruktur TI yang tepat. NetApp sangat senang bisa menyediakan pondasi storage yang membantu CERN mempercepat penemuan ilmiah," ungkap Dave Hitz, Cofounder dan Executive Vice President, NetApp. (umi)